Episode pertama awal kita akan mengikuti perkenalan karakter. Sebelum itu kita dimanjakan dengan hanbok indah + perhiasan dengan warna warni yang menarik. Disebuah toko hanbok zaman Joseon tentu saja. Jang Ok Jung (Kim Tae Hee) adalah pemilik toko, sepertinya.
Hari itu ia merapikan hanbok-hanbok rancangannya dengan baik, memperbaiki bagian yang terlihat miring dan menata dengan sangat cantik. Hasil rancangan yang hanya ia persiapkan untuk satu orang.
Pintu toko terbuka, seorang gadis dengan anggun tapi sedikit terlihat meninggi masuk ke dalam bersama beberapa pelayan di belakangnya. Dengan senyuman ramah, Jang Ok Jung menyapa dan ia sudah tahu kalau sang gadis datang untuk melihat hanbok yang akan ia gunakan di acara pemilihan, pemilihan puteri mahkota.
Gadis itu, yang akan menjadi ratu In Hyun masa depan (Hong So Hyun) mengatakan ingin hanbok dengan atasan merah muda dan rok merah, ia akan memutuskan setelah melihat desain-nya. Pelayan In Hyun memperingatkan kalau In Hyun adalah puteri satu-satunya tuan Min. Orang yang sangat menonjol. Jadi jangan menerima pesanan lain sebelum menyelesaikan pesanan In Hyun.
Disamping wanita itu ada pelayan muda In Hyun, wew, aku baru sadar juga itu adalahHan Seung Yeon, yang akan menjadi Choi Suk Bin nanti^^.
Ok Jung tersenyum dan mengatakan ia mengerti.
Lalu kita beralih ke istana raja. Saat Ratu In Hyeon berjalan dari arah kiri sementara dari arah kanan terlihat selir Jang Hee Bin dan pelayannya. 2 Orang yang akan bersaing di istana nantinya. wew, auranya mengerikan. Lucu juga melihat wajah Hee Bin yang biasanya ngeri malah kita jadi suka. HAHHAHA.
In HYun berjalan-jalan disekitar manekin yang memakai pakaian yang dirancang oleh Ok Jung, sementara pelayan menjelaskan kalau In Hyun sudah lulus tahap pertama hingga ketiga dalam pemilihan puteri mahkota.In Hyun terus berjalan dan melihat-lihat hanbok, ia mengatakan selama ia menyukainya, ia akan memesan dari Ok Jung. Ia tertarik dengan salah satu warna hanbok yang terlihat aneh. Ok JUng tersenyum dan mengatakan kalau ia mencoba menyampaikan perasaan dari bunga yang mencoba memikat kupu-kupu. Karena itu, ia mewarnai kainnya sendiri. Kupu-kupu yang mencari bunga.
In Hyun heran, bagaimana bunga bisa memikat mereka?
Ok Jung tertawa dan menjawab kalau itu hanya sebuah perumpamaan. Ia mencoba membuat pakaian yang disukai oleh pria.
Bukannya mendapat pujian atau setidaknya senyuman, In Hyun kelihatan tidak menyukai hal itu. Ia mengatakan kalau Ok Jung sembrono sekali.
Saat percakapan terus berlanjut, pelayan Choi mendekati salah satu hanbok.
Sementara itu In Hyun terus bicara, Aku tak membutuhkan yang seperti itu. Pakaian yang kubutuhkan adalah sesuatu yang layak dalam situasi apapun. Dengan begitu meskipun sekilas, keanggunannya tidak hilang. Itu adalah kebajikan sang ratu.
senyum di wajah Ok Jung menghilang. Lalu mereka dikagetkan dengan jatuhnya sebuah manekin akibat ulah pelayan Choi. Pelayan Wanita memarahinya.
In Hyun mengatakan kalau ia dan Ok Jung tidak cocok. Tapi karena Ok Jung sudah menyelesaikan semuanya, ia akan membayar meskipun ia tak akan mengambil hanboknya. Tapi Ok Jung dengan senyuman mengatakan kalau ia tak akan menerima bayaran apapun karena In Hyun tidak membawa hanbok rancangannya.
In Hyun cukup terkejut dengan hal itu. Akhirnya ia keluar meninggalkan toko diikuti dengan 2 pelayannya.
Tapi Ok Jung menegur pelayan Choi, menyuruhnya meninggalkan apa yang ia curi. Pelayan Choi merasa ia tak mencuri apapun, tapi jelas di tangannya ada gantungan yang biasa ada di hanbok. Pelayan Choi tampak kesal, ia tak akan dituduh mencuri jika tidak ketahuan. Tapi Ok Jung tersenyum dan mengatakan pelayan Choi tak akan dituduh mencuri jika ia memberikan gantungan itu. Ok Jung dengan murah hati memberikan gantungan itu pada pelayan Choi.
Pelayan Choi terlihat tersentuh dengan hal itu.
Ok Jung menanyakan nama gadis itu. Tapi gadis itu mengatakan ia tak punya nama, ia hanya punya marga dan marganya Choi. Ia balik bertanya siapa nama Ok Jung. Ok Jung menjawab kalau namanya Jang Ok Jung.
Pelayan Choi mengulangi nama itu dan sambil tersenyum ia mengatakan setelah besar nanti ia akan menjadi seperti Ok Jung. Tepat seperti Jang Ok Jung.
Ok Jung tersenyum.
Lalu di istana, seperti kejadian tadi saat selir Jang dan ratu In Hyun berhadapan, di bawah istana ada selir Choi Suk Bin yang melihat hal itu.
Kembali ke saat tadi, dengan senyuman di wajahnya, pelayan Choi mengatakan ia akan memastikan hal itu. Ia lalu meninggalkan Jang Ok Jung.
3 wanita yang tanpa tahu akan memperebutkan hati 1 pria yang sama. Raja pulaaaaa.
Sang tokoh utama Kita lainnya, King Suk Jong (Yoo Ah In), atau Lee Soon yang sedang menemui peramal yang meramal dengan beras. awalnya ia mengatakan keberuntungan lee soon yang luar biasa, Dikelilingi banyak orang, cukup dengan menjentikkan jari maka uang akan datang, aku pikir peramal itu beneran meramal tapi akhirnya ia malah mengatakan kalau Lee Soon adalah pengemis. HAHHAHAHAHA.
Suk Jong tentu mengatakan kalau peramal itu salah. Peramal itu membaca nasib dari beras, karena ia tak bisa membaca telapak tangan karena buta. Lalu Suk Jong mulai mengatakan apa yang ia tahu tentang peramal itu. Pria yang guru terkenal pada masa Shilla, sarjana terhormat, pandai memainkan alat musik dan bla bla bla bla bla, akhirnya ia mengatakan kalau nama peramal itu adalah Tuan Baek Eun.
Tuan Baek Eun terkejut, ia bertanya siapa Lee Soon.
Lee Soon mengatakan kalau ia adalah putera mahkota Lee Soon, raja masa depan negeri ini.
Sebuah pintu terbuka. Jang Ok Jung dengan pakaian ungu-nya memasuki tempat itu. Ia disambut oleh beberapa orang. Hari itu Ok Jung akan melakukan peragaan busana rancangannya. Modelnya adalah para gisaeng yang telah ia bayar. Ia mengurusi semuanya, dari cara gisaeng berjalan di tempat peragaan, musiknya, menyusun makanan untuk para tamu de el el.
Sementara diluar para nyonya Bangsawan dan juga puteri mereka mulai berdatangan.
Lucunya, ini pertama kalinya aku melihat kalau ternyata wanita Joseon gila fashion juga, HHAHAHAHA. Mereka saling melirik apa saja yang dipakai masing-masing, kayak kita melirik pakaian bermerk yang di pakai kawan. Wkwkkwkwkkw.
Bahkan ada yang bilang kalau nggak datang ke peragaan itu maka nantinya akan ketinggalan zaman fashionnya. Wow. TERONYATA....
Seorang wanita bangsawan mengeluh karena harus membawa sesuatu seperti tiket masuk setiap ada peragaan.
Gambar di dalam tiket itu adalah bunga teratai, yang juga dikirim ke sebuah rumah dan seorang budak wanita (Ki Seo Ra, Yoon Jae -Big- Mother) mengambil dan memeluknya dengan penuh cinta. seseorang datang dan bertanya apa dia mengirimnya lagi? aku dengar anak itu punya bisnis dan sangat berbakat dalam membuat pakaian.
Wanita itu adalah ny. Yoon yang ternyata ibu Jang Ok Jung.
ibu Ok Jung mengatakan kalau ia bersyukur anaknya bisa hidup dengan baik sampai sekarang.
Lalu seorang wanita bangsawan berteriak mengatakan kalau 'dia' mempermalukan diri berdiri di hadapannya.
Wanita itu adalah istri pria tadi. aku rasa ia cemburu. Wanita itu mengatakan Pria hebat yang berada di samping Kaisar, mempermalukan dirinya sendiri dengan berdiri di siang bolong bersama budak rendahan?
Pria itu menegur istrinya yang menurutnya terlalu kasar.
Wanita itu mendekati ny. Yoon dan merebut tiket itu. Ia membaca, BuyongJung.Dengan kasar ia berkata kalau ny. Yoon tidak pantas bergaul dengan gadis itu (Ok Jung) karena ny. Yoon hanya budak rendahan -meskipun ia ibu Ok Jung-
Ny. Yoon mengatakan ia tidak bergaul dengan Ok Jung. Tapi wanita itu kesal karena ny. Yoon punya undangan dari Ok Jung, yang hanya akan diberikan pada wanita bangsawan. Wanita itu melempat undangan itu ke wajah ny. Yoon dengan kasar. Aih.
Ny. Yoon mengatakan lagi kalau ia tidak begitu. Pria itu bicara agar istrinya tidak marah lagi. Tapi istrinya ingin suaminya jangan mencampuri urusan wanita.
Suaminya mengerti tapi ia memperingatkan istrinya agar bisa mempertahankan kemurahan hatinya. Ia kemudian meninggalkan mereka berdua.
Setelah suaminya pergi, wanita itu menampar ny. Yoon dengan kasar. Ia menuduk ny. Yoon menggoda suaminya. Ny. Yoon mengatakan ia tak melakukannya. Tapi wanita itu terlalu kesal untuk mendengarkan. Ia bahkan mulai mengatai Ok Jung. Jika seorang ibu adalah budak, maka anaknya juga budak.
Ia menuduh ny, Yoon menggoda suaminya karena anaknya dan Wanita itu mengancam akan membawa Ok Jung pulang dan menyuruhnya membersihkan WC.
Wanita itu merebut undangan dan meninggalkan ny. Yoon yang menangis.
Ok Jung mempersiapkan para gisaeng, melihat riasan mereka apakah cocok atau tidak dan mengatakan bagaimana cara mereka memperagakan busananya.
Gadis yang sepertinya teman Ok Jung tadi -aku belum tau namanya- mengatakan kalau semua persiapan sudah siap. Ia menginstruksikan para gisaeng dan mengatakan apa yang harus mereka lakukan. Ok Jung keluar dari ruang berhias dan melihat ke arah penonton mencari-cari seseorang.
Ia melihat dan tidak menemukan apa yang ia cari di antara kerumunan penonton, yaitu ibunya.
Peragaan busana hanbok Joseon dimulai. Meriah. Para penonton sibuk bertepuk tangan dan mengagumi apa yang mereka lihat. Para gisaeng sibuk memperagakan busana yang mereka kenakan dan memaerkannya dengan anggun. Ok Jung dan pelayannya yang ternyata bernama Hyang, sibuk dibelakang panggung mempersiapkan segala sesuatu, memberi instruksi dan melihat reaksi penonton.
Ok Jung terlihat puas dengan peragaan busananya kali ini. Ia melihat para nyonya Bangsawan dan puterinya menyukai pakaiannya.
Disebuah rumah, Jang Hyun (Sung Dong Il, Ayah Si Won -Reply 1997-) yang merupakan sepupu jauh Jang Ok Jung mendapat laporan dari pengawalnya bahwa pertunjukan sukses dan semua pakaian yang di buat Ok Jung terjual habis.
Jang Hyun tersenyum senang mendengarnya.
Penampilan terakhir di peragaan busana adalah saat sang perancang, Jang Ok Jung naik ke atas panggung dan di sambut dengan tepuk tangan penonton dan juga para gisaeng. Ok Jung terlihat sangat anggun dan ia tersenyum. Tapi matanya masih mencari-cari sosok ibunya yang sedari tadi tidak ia lihat.
Wajahnya langsung terlihat sedih.
Lalu tiba-tiba wanita tadi datang dan menyiram Ok Jung dengan air. Semuanya terkejut termasuk Ok jung. Hyang yang melihat itu berlari mendekati Ok Jung.
Wanita itu mulai mengina Ok Jung dengan pedas. Ia bertanya Ok Jung pasti tahu istilah 'berbaring di tanah, dan aku akan kotor'. Entah ayahmu itu pejabat atau bukan ibumu adalah budak terendah dari semua budak. Dalam kasus ini jika salah satu orang tuamu adalah budak, maka anak mereka juga seorang budak. Karena itu, gadis yang seharusnya mencuci cucian di rumahku beraninya berpura-pura bahwa dia lebih baik dari itu?
Ok Jung menyadari semua orang mulai berbisik-bisik dibelakangnya. Bagaimana pun ny. itu tidak salah sih.
Hyang lalu mendekati Ok Jung dan berkata apa maksud ny. itu. Nona-nya (Ok JUng) adalah keponakan tuan Jang, orang terkaya di kota ini.
Ny. Itu dengan suangaaaaaaat menyebalkan mulai tertawa dan bicara dengan lantang, Nyonya-nyonya... dengarkan aku. Ibu gadis ini tidak hanya mencoba memikat dan merayu suamiku, tapi dia juga memanfaatkan putrinya untuk menipu uang dari semua orang! Bahkan setelah mendengar semua itu, kalian masih mau membeli dan memakai pakaian yang dibuat gadis sampah ini?
Para penonton semakin terkejut dan mulai berbisik lagi dan lagi.
Ok JUng mencoba bersikap tenang dan menghadapinya bukan dengan amarah. Ia berkata, Ini adalah acara yang kusiapkan dengan uang yang kutabung sendiri. Karena kau sepertinya tidak suka dengan satupun pakaianku dan karena sepertinya kau tak punya niat untuk membelinya aku memintamu untuk pergi.
Wanita itu tertawa sinis dan mulai menyuruh orang suruhannya untuk menghancurkan semuanya. Para suruhan itu mulai menghancurkan semua yang ada disana, memukul pot, membalikkan meja, semuanya jadi porak-poranda.
Di Istana ada sebuah acara penyambutan bagi utusan China yang datang ke Joseon. Ada pertunjukan musik dan juga tarian.
Namun ada aura tak mengenakkan disana. Utusan cina tak begitu bersemangat dengan pertunjukkannya. Mereka malah bergosip kalau ia ingin mendengar Baek Eun bermain kecapi lagi, tapi ia rasa ia tak bisa mendengarnya lagi. Karena bagaimanapun Baek Eun menentang perdamaian antara China dan Joseon.
Yang mulia raja yang tak jauh dari sana mendengarkan percakapan itu.
Raja Hyun Jong mulai khawatir dan bertanya pada kasim apakah masih belum ada kabar dari putera mahkota Lee Soon.
Rupanya raja mengundang mereka untuk menandatangani kesepakatan perdamaian, tapi masih belum di tanda-tangani juga, jadi raja sangat khawatir.
Seorang kasim, Kasim Yang berlari sambil membawa kecapi dan bertemu dengan Pangeran Dong Pyung (Lee Sang Yeop, AIIIIIIIIIHHHH, saia suka anda). Kasim Yang meminta pertolongan dari pangeran Dong Pyung. Ia memberikan kecapi pada pangeran Dong Pyung dan mengatakan kalau acara ini berakhir sebelum putera mahkota kembali, maka ia akan mati. Karena tarian tadi adalah pertunjukan terakhir, jadi mereka ingin mengulur waktu dan menampilkan pangean Dong Pyung yang memainkan kecapi.
Tapi Pangeran Dong Pyung menolak karena kecapi itu bukan miliknya. Tapi kasim Yang merayunya dan mengatakan kalau pemusik sejati tidak akan memilih instrumen yang akan ia mainkan^^.
Tapi pangeran Dong Pyung masih menolak saja. Dengan gayanya yang menurutku agak lebai, ia mulai mengatakan, Sebuah akhir mungkin penting dalam hidup, tapi dalam pertunjukan musik, sebuah awal sangat penting. Jika aku bermain dengan instrumen murahan seperti ini dan bermain dengan buruk, apa yang harus kulakukan?
Lalu percakapan mereka terhenti saat mendengar suara tepuk tangan dari arena pertunjukan yang artinya pertunjukan terakhir sudah selesai.
Akhirnya pangeran Dong Pyung naik ke atas untuk memainkan kecapinya.
Tapi pihak China tampak kesal karena yang mereka harapkan adalah Baek Eun. Mereka merasa Joseon mengejek mereka. Ada 2 orang diantara para menteri yang tersenyum dengan hal itu, yang artinya keduanya menentang raja melakukan perdamaian dengan China.
Saat utusan China akan pergi, Pangeran Dong Pyung mulai bicara dengan suaranya yang lantang.
Pangeran Dong Pyung : Menurut buku 'Shi Kyung Kook Poong' ada sebuah pepatah terkenal. Dinyatakan bahwa pasangan menikah yang memainkan kecapi dan biwa yang dimainkan bersama akan membuat hidup yang panjang dan damai bersama. Seperti dalamnya suara kecapi dan biwa yang saling mengisi dengan baik itu artinya hubungan diantara pasangan yang menikah adalah anugerah. Seperti indahnya suara kecapi dan biwa yang dimainkan bersama kuharap hubungan antara Joseon dan China juga sama indahnya. Dalam rangka memperingati itu, aku meminta Pangeran dari China menemaniku dengan biwanya.
Akhirnya para utusan China duduk lagi, Raja terlihat senang dengan hal itu. Pangeran Dong Pyung terus melanjutkan ceramahnya, Seorang guru selalu menunggu hingga saat terakhir untuk melakukan pertunjukannya. Dengan demikian, aku ingin mengatur panggung yang tepat untuk penampilan dari Tuan Baekeun yang terkemuka.
Di rumah tuan Baek Eun, Lee Soon masih mencoba membujuknya. Ia memperlihatkan skor musik dari kayu. Tuan Baek Eun merabanya dan sedikit terkejut, Hubungan antara orang tua dan anak adalah mandat dari langit.
Lee Soon berkata, Biasanya, lagu yang diciptakan untuk kecapi tidak mengandung lirik. Namun, putramu, dalam usahanya untuk menunjukkan kesetian dan cintanya padamu, ayahnya menciptakan lagu ini secara khusus dengan puisi Kaisar yang sebelumnya.
Tuan Baek Eun mulai menangis. Ia mengatakan kalau Lee Soon benar.
Lee Soon melanjutkan, Putramu yang sudah meninggalkan dunia ini. Bukan kebutaanmu yang membuatmu meninggalkan masyarakat dan berhenti bermain kecapi. Tapi karena penderitaan yang kau rasakan atas kehilangan putramu. Aku tahu itulah kebenaran sebenarnya.
Baek Eun menggenggam kayu itu dan mengatakan setelah ia menjadi buta, ia tak bisa menemukannya, dari mana Lee Soon mendapatkannya?
Lee Soon menggenggam tangan Baek Eun dan berkata, Tak masalah jika kau tak bisa bermain dengan baik. Dalam pengaturan dimana perbatasan sengketa bisa diselesaikan dan perdamaian kembali pada negeri banyak orang yang menunggu mendengarmu memainkan musik dengan segenap hati mereka. Semua itu membutuhkan satu pertunjukan dari musik putramu.
Tuan Baek Eun menangis.
Pangeran Dong Pyung memainkan kecapinya dengan sangat baik. Aku rasa pihak China juga menyukainya.
Sementara 2 menteri tadi berbisik, bagaimana jika Baek Eun mengubah pikirannya.
Dengan tenang menteri satunya mengatakan, bahkan jika Baek Eun datang, ia tak akan bisa tiba di istana.
-BTW siapa sih nih bapak-bapak? BT deh sama yang jahat-
Lee Soon bersama beberapa pengawal membawa tandu tuan Baek Eun. Mereka melewati sebuah tempat yang banyak pohon -Lha? bukannya ntu tempat makam Hee Joo di Winter Winds??? ^^-
Dan benar saja, ternyata para pembunuh sudah mengincar hal itu. Dengan efek slow motion dan lagi efek hitam putih, Lee Soon berhasil menancapkan pedangnya ke perut salah seorang pembunuh yang mencoba menyerang Baek Eun. Ternyata pembunuhnya banyak dan pertarungan dimulai.
Lee Soon kereeeeeeen, dari jarak yang cukup jauh ke tandu tuan Baek Eun, dia berhasil membunuh satu per satu pembunuh tersebut. Aku rasa pengawalnya nggak ada gunanya deh. Well, hampir saja, tapi salah satu pembunuh sampai lebih dahulu ke tandu dan menusuk ke dalam tandu. Darah pun muncrat di jendela tandu.
Tepat saat itu, senar kecapi Dong Pyung putus. Raja terkejut. Utusan China tertawa melihatnya. Dong Pyung dengan cepat memperbaiki kecapinya lagi, ya, apa itu rencananya? Karena kemudian ia tersenyum dan lanjut memainkan kecapi lagi, lalu dihadiahi oleh tepuk tangan meriah.
Seseorang menyampaikan pesan pada salah satu menteri dengan berbisik, dan menteri itu menangguk.
Lalu yang mengejutkan adalah kehadiran Lee Soon dengan jubah putera mahkotanya dalam acara tersebut.
-Apa ini sama dengan yang aku pikirkan?-
Raja tersenyum melihat puteranya sementara Lee Soon tersenyum dan memberi salam. Ia berjalan ke hadapan para menteri yang duduk di bawah dan melihat pada mentri itu sambil tersenyum.
Pangeran Dong Pyung juga melihatnya dan tersenyum manis, Aigooooooo, kenapa nggak Lee Sang Yeop aja yang jadi Suk Jong, HAHHAHAH ^^
Lee Soon dengan tenang dan tak lupa menatap menteri itu mulai bicara, Ada seorang guru lagi yang datang melalui jalan gelap dan sulit untuk berada di sini untuk menemani Tuan Dongpyung dan tamu kita dalam penampilan mereka. Orang yang bisa mewujudkan perdamaian antara Joseon dan China, Tuan Baekeun.
Semua terkejut termasuk Dong Pyung yang melihat kalau Tuan Baek Eun sudah ada di dekatnya berusaha menaiki tangga menuju tempat pertunjukan.
Para utusan China sangat senang melihat kedatangan tuan Baek Eun. Raja tersenyum senang.
sementara menteri itu menatap Lee Soon dengan geram.
Lee Soon tersenyum dan kembali ke kejadian tadi. ternyata tuan Baek Eun diapit oleh 2 pengawal di dalam tandu, dan pengawal itu lah yang tertusuk. Aigo, aku kira yang dalam tandu pengawal sedangkan Baek Eun menyamar jadi pengawal, HAHHAHAHA.
Tapi kasian pengawal yang ada di dalam :'(
Putera Mahkota Lee Soon sedang berjalan dan berselisih dengan menteri tadi, yang aku ga tau siapa namanya.
Mereka sempat beradu mulut sedikit. Tentang perdamaian Joseon dan China. Dan bla bla bla.
Lalu mereka membicarakan tentang politik. Menurut menteri itu, Lee Soon masih terlalu muda dan tak akan mengerti soal politik. Tapi Lee Soon mengatakan ia tak tertarik dengan politik sama sekali. Ia hanya memikirkan kaisar karena ia akan menjadi kaisar nantinya.
Menteri itu tertawa. Ia mengingatkan Lee Soon tentang peringatannya dulu, Bagaimana berbahayanya tidak punya kerendahan hati terhadap otoritas?
Lee Soon awalnya sedikit kaget, tapi kemudian ia tertawa, Kau seharusnya menjaga pedangmu untuk bertarung di medan perang. Kau akan menumpulkan tepi pedangmu jika kau hanya terus memegangnya selama berargumen. Karena aku yakin kau sudah harus menggunakannya untuk melakukan konspirasimu.
Dengan tenang menteri itu menjawab kalau bicara soal konspirasi, maka Yang Mulia permaisuri sudah berpengalaman tentang hal itu.
Menteri itu kemudian pergi dan tertawa.
Lee Soon mengatakan pada kasim Yang untuk mencari tahu diam-diam apa yang dilakukan menteri itu dan permaisuri.
Permaisuri bertemu dengan menteri tadi dan menyiapkan ramuan dari tabib pribadinya untuk istri mentri itu.
menteri bertanya apa yang membuat permisuri ingin bertemu dengannya.
Dan permaisuri tanpa panjang lebar langsung ke intinya, bahwa ini tentang pernikahan kerajaan. Intinya ia ingin calon permaisuri berikutnya dari partai mereka.
Tapi menteri menghentikan pembicaraan, ia kemudian bicara mengenai puterinya, yang ia besarkan dengan tujuan menjadi permaisuri Joseon.
Tapi sepertinya permaisuri tidak setuju dengan hal itu, mengingat hubungan menteri itu dengan Lee Soon tak begitu baik.
Tapi menteri mengatakan permaisuru tak sudah khawatir, karena ada cara untuk itu. Sebelum Pangeran mengetahui dia adalah putriku, jika kau membiarkannya percaya bahwa dialah pengantin wanitanya...
Lee Soon dan Dong Pyung sedang berlatih pedang berdua. Mereka terlihat seperti saudara yang akrab. Tak ada permusuhan. Oia, kalau nggak salah Dong Pyung itu adik raja sekarang, jadi pamannya Lee Soon.
Makanya Lee Soon bertanya, apa ia akan segera mendapatkan bibi.
Mereka bercanda mengenai pernikahan, bahwa mereka berdua sudah cukup umur untuk menikah. Dong Pyung mengatakan ibunya sudah mempersiapkan semuanya untuknya. Dan ia menyukainya, pewaris kaya.
2 orang pelayan istana berlari bersama-sama memasuki gedung tempat kedua pangeran, di pintu mereka tabrakan dan amplop yang mereka bawa terjatuh. aku rasa itu tertukar. Kedua dayang menemui keduanya, mereka berdua sama-sama mendapatkan amplop. Dong Pyung mengatakan sepertinya tahap pertama akan dimulai untuk Lee Soon.
Mereka mulai membuka amplopnya.
Masalah terjadi di toko Ok Jung. Ia dan beberapa pembantunya membersihkan pakaian yang kotor dan ternoda akibat insiden tadi. Hyang mulai mengeluh karena pesanan mereka semuanya dibatalkan dan lagi gosip tentang mereka menyebar dengan cepat dalam 1 jam keseluruh kota. Ia bertanya apa Ok Jung mau kabur bersama ibunya ke China dan menjual pakaian disana?
Ok Jung menghentikan pekerjaannya dan ia mulai menyuruh Hyang menghitung semua kerugian mereka dan cari nama konsumen yang bisa mereka yakinkan untuk tetap membeli.
Ok Jung pergi ke rumah salah seorang konsumen mereka. Gadis itu masih mau membeli pakaian dan memesan pakaian pada Ok Jung dan membuatnya senang. Gadis itu juga minta Ok Jung membuatkan pakaian lelaki untuknya.
Ok Jung permisi pergi dan salah seorang pelayan gadis itu bertanya, Bagaimana jika dia mengayunkan ekornya?
Gadis itu dengan wajah memuakkan menjawab, Bahkan jika dia melakukannya, dia tak lain hanyalah seorang rubah licik. Rubah maupun anak dari seorang budak, tak dapat dianggap sebagai manusia.
Mereka semua tertawa senang dan tak menyadari atau mungkin sengaja, membiarkan Ok Jung mendengarkan semua itu,. Karena Ok Jung masih di dekat pintu. Ok Jung hanya bisa menunduk dan menghela nafas.
Sebuah tandu dibawa ke arah hutan. Itu tandu In Hyun. In Hyun ingat apa yang dikatakan permaisuri padanya, 2 orang yang kebetulan bertemu di pegunungan saling bertemu lagi, siapa yang akan menyangkal bahwa kebetulan itu bukan takdir?
In HYun tersenyum senang. -Aku rasa aku tahu apa yang akan terjadi-.
Lalu tiba-tiba datang perampok yang mulai menakuti dayang dan pembawa tandu, In Hyun di tarik keluar dari dalam.
Lalu terdengar suara seseorang, Apa itu yang terbaik yang bisa kau lakukan sebagai pria?!
Pangeran Dong Pyung ada disana, dengan gaya cool sambil memegang bunga pulm.
Dong Pyung tersenyum manis dan mulai mematahkan ranting bunga pulm, hanya dengan itu dia bisa mengalahkan para perampok. HAHHAHAHHAHA.
In Hyun kelihatan senang pria itu menolongnya. Setelah semua perampok pergi, Dong Pyung menyadari gadis cantik di hadapannya. Ia mulai bicara dengan bahasa sopan, bertanya apa In Hyun baik-baik saja.
In Hyun dengan gaya anggun mejawab kalau ia tak mengenal Dong Pyung dan mengatakan ia berhutang pada Dong Pyung.
Dong Pyung mengatakan In Hyun tak berhutang apapun, karena perampok itu tak berniat membunuh seseorang, jika mereka mau menyergap harusnya mereka membawa pedang. Tapi apa yang mereka harapakan dengan membawa tongkat kayu seperti itu?
-HHAHAHHAHHAHAHAH, YEAH, jelas itu tipuan, pura-pura disergap dan seseorang menolongnya-
Dong Pyung lalu memperhatikan tongkat kayu dan bertanya lagi, Tapi kenapa mereka merampokmu hanya dengan tongkat kayu bukannya pedang?
In Hyun merasa kalau rencananya akan terbongkar mulai mengalihkan pembicaraan. Ia menanyakan nama Dong Pyung, yang sudah menyelamatkannya.
Tentu saja Dong Pyung dengan senang hati memberitahukan bahwa ia adalah bagian dari keluarga kerajaan. Namaku Dongpyung.
In Hyun dan pelayannya terkejut.
-HAHAHHAHAH, jelas aja, harapannya kan yang nolong adalah Lee SOon, efek surat yang tertukar^^-
Tapi melihat keheranan di wajah In Hyun, dengan lucunya Dong Pyung malah mengira kalau In Hyun pasti sudah pernah mendengar namanya.
In Hyun dengan sedikit kesal, tapi harus tetap bersikap sopan mengatakan iya.
Dong Pyung kemudian menanyakan siapa nama gadis itu. merasa kurang sopan dengan pertanyaannya sendiri, Dong Pyung minta maaf karena ia tak tahu cara sopan menanyakan nama seorang gadis. HAHHAHHA. In Hyun sendiri masih berfikir kenapa bisa salah orang.
Dong Pyung lalu permisi pergi dan dengan kesal ia mengeluh, kenapa aku disuruh pergi kencan buta seperti ini!!!
LOL.
Lalu jika kencan Dong Pyung salah, artinya kecan Lee Soon juga salah, kan?
0 comments:
Post a Comment